Nasional

Pengamat Angka Cawe-cawe Jokowi Keterlaluan, Gaungkan Revolusi Mental Tapi Tak Ada Etika

Resepmakanan.id – Presiden Joko Widodo atau Jokowi dianggap keterlaluan lantaran telah lama melakukan cawe-cawe di dalam depan prajurit lalu panglima TNI, Laksamana Yudo Margono pada Rabu (24/1/2024) lalu.

“Jokowi cawe-cawenya telah keterlaluan, sudah ada kejauhan juga kita harus bersikap,” kata Pengamat Militer serta Perlindungan Keselamatan Negara, Connie Rahakundini Bakrie, ketika aksi Kamisan, dalam Jakarta, Kamis (1/2/2024).

Jokowi kata Connie, seharusnya membaca Pasal 299 secara tuntas, tidak ada sepotong-sepotong. Seorang presiden diperbolehkan berkampanye jikalau ia maju pada pemilihan.

“Kalau beliau ingin kampanye beliau harus jelaskan dengan benar, pasal 299 harus dibaca sampai selesai. Kalau ia enggak maju, ia enggak sanggup (kampanye),” ucapnya.

Connie menilai bangsa Indonesia pada waktu ini di kondisi yang mana membahayakan lantaran kepala negara tidak ada menjalankan tugasnya dengan etika. Semua aturan yang mana sudah ada dibuat pada waktu ini seolah-olah ditabrak oleh Jokowi.

“Hari ini yang mana terjadi adalah kemudian kita ini bahaya lantaran tugas ia sebagai kepala pemerintahan dan juga kepala negara tak dijalankan dengan etika,” jelasnya.

“Dia itu bukanlah ahli kampanyenya partai. Dia itu harus ahli kampanye NKRI. Jadi kalau mau kampanye, kampanye untuk semua partai yang mana sedang bertarung, lalu mau Paslon 01, 02, 03,” tambahnya.

Apa yang mana selama ini digaungkan Jokowi masalah revolusi mental adalah omong kosong lantaran bertolak belakang dengan perbuatannya ketika ini.

“Beliau yang tersebut teriak teriak revolusi mental, revolusi moral, revolusi apa pun itu. Yang saya pikir yang harus dilaksanakan pada dirinya sendiri adalah revolusi etika. Karena kalau tak punya etika seperti ini negara pada bahaya,” tandasnya.

(Sumber: Suara.com)

Redi Alamsyah

Di tengah derasnya arus informasi, saya berdiri sebagai seorang penulis artikel yang berupaya menyalurkan kata-kata ke dalam bentuk cerita, analisis, dan refleksi. Nama saya Redi Alamsyah, seorang penggali kata yang mencari makna di balik huruf dan kalimat. Bagi saya, menulis bukan hanya pekerjaan, melainkan sebuah perjalanan menuju pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan kehidupan.

Related Articles

Back to top button