Bisnis

Lebih Terjangkau, Dana Bergulir LPDB-KUMKM Perkuat Bagian Koperasi

Resepmakanan.id – pemerintahan di hal ini Kementerian Koperasi serta UKM menyediakan sarana instrumen pembiayaan atau pinjaman terhadap koperasi yang digunakan mudah, murah, juga ramah melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, serta Menengah (LPDB-KUMKM).

Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo menjelaskan, sebagai Badan Layanan Umum (BLU) yang dimaksud mengedepankan prinsip pelayanan untuk masyarakat, LPDB-KUMKM menjadi kepanjangan tangan pemerintah untuk memberikan akselerasi permodalan untuk koperasi di bentuk pinjaman atau pembiayaan.

“Melalui dana bergulir diharapkan memberikan dukungan finansial yang dimaksud lebih banyak baik untuk Koperasi, sehingga dia dapat mengembangkan kemungkinan dan juga kontribusi mereka itu terhadap perekonomian nasional,” ujar Supomo.

Supomo menambahkan, pada melayani pinjaman atau pembiayaan untuk koperasi, LPDB-KUMKM menyediakan dua pola yakni konvensional juga syariah. Dari sisi tarif layanan LPDB-KUMKM juga mempunyai tarif layanan yang mana lebih tinggi terjangkau bagi koperasi jikalau dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya.

“Koperasi yang mana kami berikan dana bergulir juga koperasi yang miliki legalitas hukum yang dimaksud jelas, memiliki lini perusahaan yang digunakan sehat, serta secara laporan keuangan juga baik kemudian dapat dipertanggungjawabkan, sebab dana yang dimaksud kami salurkan merupakan dana pemerintah yang dimaksud harus terus digulirkan,” kata Supomo. 

Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo. (Dok: LPDB-KUMKM)
Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo. (Dok: LPDB-KUMKM)

Dalam menyalurkan dana bergulir LPDB-KUMKM terus-menerus mengedepankan prinsip kehati-hatian, hal ini diadakan agar dikemudian hari meminimalisir risiko pembiayaan bermasalah. “Kami memahami bahwa terus-menerus ada risiko yang dimaksud terkait dengan penyaluran dana. Oleh lantaran itu, kami telah dilakukan menguatkan mekanisme pemantauan kemudian evaluasi yang mana biasa kami sebut dengan Monev atau monitoring lalu evaluasi. Kami juga akan meningkatkan kerja sebanding dengan pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, lembaga keuangan, lembaga penjaminan lalu mitra lainnya, untuk bersama-sama mengidentifikasi serta mengatasi prospek risiko,” tambah Supomo.

Selain itu, lanjut Supomo, proses pengajuan pinjaman dana bergulir dari LPDB-KUMKM sudah dipermudah juga fleksibel tanpa harus bantuan dari pihak-pihak luar yang tersebut mengatasnamakan LPDB-KUMKM hal ini merupakan bagian dari digitalisasi pelayanan LPDB-KUMKM.

“Pengajuan pinjaman dapat diakses melalui laman resmi www.lpdb.go.id juga dapat dilihat secara transparan prosesnya sampai dimana, ini bagian dari perubahan struktural pelayanan kami untuk koperasi, jadi jangan percaya jikalau ada pihak yang tersebut mengatasnamakan namakan kami,” jelasnya.

Sedangkan untuk mengakses informasi terkait dana bergulir, LPDB-KUMKM juga menyediakan berbagai saluran resmi lembaga berbagai platform, mulai dari website, media sosial, live chat, call center, hingga Whatsapp untuk pelayanan informasi.

“Segala informasi terkait dana bergulir kami ungkapkan di dalam media sosial kami, jikalau perlu pelayanan informasi juga kami menyediakan sarana saluran komunikasi resmi, jangan sungkan, kemudian jangan ragu, kami dengan senang hati membantu koperasi pada seluruh Indonesia,” ucap Supomo.

Selain itu, pada tahun 2024 ini LPDB-KUMKM juga akan terus meningkatkan penyaluran dana bergulir terhadap sektor produktif, hal ini sebagai bagian dari upaya LPDB-KUMKM menyokong acara ketahanan pangan pemerintah juga pengendalian laju naiknya harga “Saya ingin meminta seluruh rakyat untuk memanfaatkan acara Dana Bergulir LPDB-KUMKM sebagai solusi permodalan yang digunakan mudah dan juga terjangkau bagi koperasi dan juga UMKM dalam Indonesia.

Program ini merupakan wujud nyata dari dukungan pemerintah di meningkatkan kesejahteraan perekonomian rakyat lalu merancang Indonesia yang lebih tinggi baik,” tambah Supomo. Akan tetapi, di penyaluran dana bergulir sektor produktif miliki tantangan pada meningkatkan akses pembiayaan bagi para pelaku usaha dalam sektor-sektor produktif ini, teristimewa yang berlokasi di area daerah-daerah terpencil.

“Kami berharap, dengan terus meningkatkan kerja ama dengan pemerintah, swasta, dan juga pelaku industri, kita dapat menciptakan lingkungan yang dimaksud membantu perkembangan sektor produktif ini,” kata Supomo.

Menurut Supomo, perkuatan pembiayaan sektor produktif, teristimewa pada sektor pertanian, perkebunan, perikanan, serta peternakan, dapat mempunyai dampak positif yang tersebut signifikan pada rakyat serta ekonomi lokal mulai dari peningkatan pendapatan masyarakat, pembiayaan yang mana lebih banyak mudah diakses serta terjangkau dapat membantu pelaku perniagaan di dalam sektor produktif meningkatkan produksi serta produktivitas.

“Dengan peningkatan produksi, pendapatan petani, nelayan, atau pelaku bisnis di dalam sektor yang disebutkan akan meningkat, memberikan partisipasi secara langsung pada kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.

(Sumber: Suara.com)

Redi Alamsyah

Di tengah derasnya arus informasi, saya berdiri sebagai seorang penulis artikel yang berupaya menyalurkan kata-kata ke dalam bentuk cerita, analisis, dan refleksi. Nama saya Redi Alamsyah, seorang penggali kata yang mencari makna di balik huruf dan kalimat. Bagi saya, menulis bukan hanya pekerjaan, melainkan sebuah perjalanan menuju pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan kehidupan.

Related Articles

Back to top button