Kesehatan

Ingin Lakukan Pengobatan Alternatif untuk Kanker? Dokter Ginekologi Ingatkan Hal Ini adalah

Resepmakanan.id – Di pada waktu perawatan tumor ganas kian maju, tapi masih banyak pasien yang dimaksud mengandalkan penyembuhan herbal. Hasilnya kondisi ini disebut sanggup memperparah sel kanker, benarkah?

Konsultan Senior Onkologi Medis Parkway Cancer Centre, Dr. Khoo Kei Siong tak merekomendasikan perawatan herbal akibat hingga pada waktu ini bukan ada bukti pasti perawatan herbal punya hasil baik untuk penanganan kanker.

“Pengobatan herbal untuk tumor ganas kita masih belum sanggup mengetahuinya, apakah mampu memberikan kegunaan atau hasil buruk tak ada bukti, akibat hasilnya tiada diketahui, direkoemndasikan untuk tak dilakukan,” ujar Dr. Khoo melalui keterangan yang diterima suara.com, Hari Sabtu (20/1/2024).

Ilustrasi karsinoma (Pixabay/PDpics)
Ilustrasi neoplasma (Pixabay/PDpics)

Dokter yang tersebut juga duta direktur medis Parkway Cancer Centre itu mengkhawatirkan terapi herbal ini sanggup berinteraksi khusus dengan terapi atau penyembuhan yang dimaksud diberikan dokter. Tapi Dr. Khoo mengakui apabila terapi herbal merupakan tradisi turun temurun sehingga banyak diterima masyarakat.

“Secara kultur dapat diterima, tapi jikalau belaka andalkan obat herbal saja, tiada mau kemoterapi dan juga terapi homon saya merasa concern serta khawatir,” jelas Dr. Khoo.

Pakar kemampuan fisik yang miliki minat subspesialis bidang neoplasma kelenjar susu dan juga neoplasma ginekologi itu menceritakan kejadian nyata salah satu teman dokternya menangani pasien tumor ganas yang miliki benjolan pada leher, setelahnya tindakan biopsi dipastikan apabila itu merupakan sel kanker.

Tapi sayangnya, pasien itu telah lama lebih lanjut dulu mendengar cerita buruk tentang kemoterapi, juga akhirnya pilih menjalani terapi herbal. Nahasnya, setelahnya 2 bulan berlalu dijalankan penyembuhan herbal, benjolan semakin membesar.

“Tapi menurut terapis herbalnya, kejadian yang dimaksud mengungkapkan itu kondisi normal dan juga menandakan sel karsinoma serang dimatikan. Lalu diminta dilanjutkan terapinya. Mirisnya pada waktu perawatan terjadi perburukan kulitnya terlepas dari benjolan,” papar Dr. Khoo.

Selanjutnya, setelahnya mengundurkan diri dari cairan dari benjolan, lagi-lagi herbalis mengaku obat herbal sedang bekerja, yang tersebut hasilnya pasien merasa semakin kesakitan barulah kembali melanjutkan pengobatann ke dokter ginekologi, walaupun neoplasma telah tahap tingkat lanjut.

“Sempat membaik berkat terapi neoplasma yang digunakan dijalani, tapi kondisinya telah berat lalu neoplasma muncul kembali, hingga akhirnya pasien meninggal dunia,'” ceritanya.

Dari insiden ini, Dr. Khoo mengingatkan apabila ingin menjalani terapi tradisional untuk neoplasma dipersilahkan, tapi tetap saja wajib mencari alternatif terapi dengan terus melakukan monitor pada pembaharuan sel kanker, kemudian pastikan bukan ada peningkatan sel kanker.

“Harus ada second opinion juga,” tegasnya.

(Sumber: Suara.com)

Redi Alamsyah

Di tengah derasnya arus informasi, saya berdiri sebagai seorang penulis artikel yang berupaya menyalurkan kata-kata ke dalam bentuk cerita, analisis, dan refleksi. Nama saya Redi Alamsyah, seorang penggali kata yang mencari makna di balik huruf dan kalimat. Bagi saya, menulis bukan hanya pekerjaan, melainkan sebuah perjalanan menuju pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan kehidupan.

Related Articles

Back to top button