Kesehatan

Konsekuensi Jangka Panjang pandemi Covid-19 Bisa Jadi Penyebab Kanker Paru-Paru? Begini Faktanya Kata Dokter

Resepmakanan.id – Usai pandemi pandemi Covid-19 usai, beberapa penyintas kerap merasakan dampak jangka panjang yang dimaksud dirasakan. Beberapa orang masih suka merasa gangguan pada pernapasannya, hingga batuk yang digunakan tak kunjung hilang.

Bukan hanya sekali itu, adanya gangguan pernapasan ini juga seringkali dikhawatirkan sebagai gejala dari karsinoma paru-paru. Pasalnya, berdasarkan pengakuan penyintas Covid-19, dampak jangka panjang yang dirasakan dikhawatirkan menjadi faktor tumor ganas paru-paru.

Namun, benarkan wabah Covid-19 bisa saja menyebabkan tumor ganas paru-paru pada jangka panjang?

Kanker Paru-Paru (pexels.com)
Kanker Paru-Paru (pexels.com)

Menanggapi hal ini Dokter Spesialis Paru, Prof. Dr. dr. Noni Novisari Soeroso, M.Ked(Paru), Sp.P(K)Onk mengatakan,pada beberapa pasien memang benar merasakan dampak jangka panjang dari Covid-19. Hal ini biasa terjadi pada pasien usia rentan seperti anak-anak, lansia, dan juga merekan yang dimaksud mempunyai penyakit komorbid.

Sementara, terkait penyebaran virus Corona menjadi faktor neoplasma paru-paru belum ditemukan data yang pasti. Pasalnya, pengembangan neoplasma paru-paru butuh waktu yang mana lama. Sejauh ini, faktor risiko yang dimaksud sanggup menjadi penyulut tumor ganas paru-paru seperti TBC, lalu pneumonia.

“Covid itu termasuk penyakit yang digunakan terkait dengan penyakit paru. Tapi tadi faktor risiko ada penyakit TBC mampu memicu tumor ganas paru, pneumonia sanggup juga, termasuk pneumonia dikarenakan Covid belaka pemicu kanker. Namun, kita belum ada ada. Sementara untuk terjadinya neoplasma paru itu membutuhkan waktu 15 sampai 20 tahun,” kata dr Noni di Webinar Awam Srikandi Kanker Paru, Awal Minggu (5/2/204).

Oleh sebab itu, menurutnya jikalau penyebaran virus Corona menjadi faktor tumor ganas paru-paru belum dapat dipastikan. Hal ini harus ditanyakan dulu datanya untuk pasien Covid. Kalau memang sebenarnya merek pernah menderita Covid lalu alami neoplasma paru-paru/, maka bisa saja Covid 19 menjadi faktor risiko.

“Ini makannya sebagai klinisi harus tanggap menanyakan kembali setiap-setiap pasien yang mempunyai riwayat covid. Jadi kita punya data kira-kira 15 sampai 20 tapi kalau beliau memunculkan tumor ganas paru. Nah ini sanggup jadi covid adalah faktor risiko karsinoma paru, Tapi ketika ini belum ada data,” sambungnya.

Menambahkan hal ini, Dokter Spesialis Paru DR. dr. Laksmi Wulandari, Sp.P (K) menuturkan, pasien yang tersebut alami dampak dari gejala wabah Covid-19 dapat memeriksanya. Sebab biasanya gejala ini akan hilang pada waktu singkat.

“Jadi covid ini penyakit baru belum ada data untuk long trennya tumor ganas paru-paru. Tapi untuk long covid memang benar ada gejala-gejalanya respirasi yang tersebut membandel seperti batuk dan juga lain-lain. Tapi kalau saya perhatikan biasanya gejala covid itu dapat hilang sendiri bisa jadi 3 bulan sampai 6 bulan,” kata dr. Laksmi.

Di sisi lain, hal ini dapat berguna sebagai pemeriksaan dini sejak awal juga apabila memang benar pasien berisiko alami tumor ganas paru-paru. Nantinya, pasien dapat melakukan tatalaksana lebih

“Tapi adanya hal ini juga blessing jadi bisa saja lihat nodul kecil jikalau pemeriksaan, soalnya tidaklah ada gejalanya. Justru lantaran dari covid difoto dan juga CT Scan jadi kelihatan. Jadi blessingnya adanya gejala dini jadi mampu diadakan tatalaksana dengan cepat,” pungkasnya.

Redi Alamsyah

Di tengah derasnya arus informasi, saya berdiri sebagai seorang penulis artikel yang berupaya menyalurkan kata-kata ke dalam bentuk cerita, analisis, dan refleksi. Nama saya Redi Alamsyah, seorang penggali kata yang mencari makna di balik huruf dan kalimat. Bagi saya, menulis bukan hanya pekerjaan, melainkan sebuah perjalanan menuju pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan kehidupan.

Related Articles

Back to top button